Rabu, 29 Juni 2016

mamaku

Nama saya David, umur saya 14 tahun dan saya tinggal hanya berdua dengan Mama yang berumur 30 tahun.Sewaktu masih pacaran secara tidak sengaja Papaku menghamili Mamaku, dan mereka memutuskan untukmenikah secepatnya (MBA). Dari yang Mama ceritakan kepadaku, Papaku adalah seorang yang sangat penuhkasih sayang dan membanggakan tetapi Papaku telah meninggal dunia disaat saya masih bayi danmenjadikan Mamaku sebagai orang tua tunggal untuk ku.

Mamaku melakukan pekerjaan yang baik jika memang menurut dia baik, tetapi pekerjaannya sebagai guru SD
tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan kami berdua. Tapi kami berdua dibuat sangat kuat karena
keadaan tersebut, kami membeli satu kamar tidur di sebuah peternakan seseorang yang letaknya diluar
kota, kamar tidur tersebut memang kecil, tapi setelah kami pikir kamr tersebut terasa nyaman. Segala
kebutuhanku mengenai materi dan harta yang tidak bisa dipenuhi oleh Mamaku, dia sampaikan kepadaku
dengan penuh kasih sayang, sehingga membuatku mengerti. Dia tidak pernah keluar malam, ke pesta,
diskotik (clubbing), semenjak saya lahir, karena dia tidak mau meninggalkan saya seorang diri dirumah.
Sama seperti bagian dalamnya, bagian luar Mamaku pun terlihat sangat baik, ramah, sopan dan cantik.
Meskipun Mamaku mempunyai kepribadian seperti seorang Biarawati, dia juga terlihat sebagai,”BINTANG
FILM PORNO”! Lebih tepatnya Mamaku sangatlah Cantik dan menawan. Dia adalah wanita yang sungguh –
sungguh menjadi impian seorang anak laki – laki untuk mimpi basah. Mamaku mempunya tinggi badan 167 cm
dengan berat badan yang sangat proporsional, bisa dibayangkan pasti sangat sexy. Dia sangat bahenol
dengan rambutnya yang pirang panjang tergerai sangat natural, dengan warna kulit yang sempurna sedikit
putih kecoklatan, tampak wajah yang sangat menarik, dengan bola mata besar berwarna biru yang sangat
terlihat ke Ibu-an, leher yang jenjang dan ramping, dan disempurnakan dengan ukuran buah dadanya 36DD,
dan juga perut yang sangat langsing ditambah kaki panjangnya yang sangat sexy.
Tetapi yang sangat menggemaskan adalah pantatnya yang sangat sexy. Penampilan sexy-nya akan membuat
anda mengira Mamaku adalah wanita Latin 100%. Pantatnya besar, tetapi sangat padat, anda bisa
membayangkannya jika anda melihatnya langsung, dan membayangkan meremasnya dengan sangat lembut,
itupun jika anda tahan untuk meremasnya dengan pelan. Untuk merawatkecantikan tubuhnya, Mamaku adalah
wanita yang suka fitnes, senam aerobic. Setiap hari setelah jam kerja dia joging ke tempat fitnes
sejauh 2 km, dan sesampainya disana dia selalu terus me-maintain kecantikan tubuhnya, dari paha,
pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap sexy. Kegiatan berlatih fitnes inilah yang membuat tubuh
Mamaku terlihat tanpa ada cela,atau bisa dikatakan sempurna disetiap kondisi.
Kunjungi Juga Cerita Sex Terbaru.Net
Sesuatu yang kami tunggu – tunggu yang dari pekerjaan Mamaku sebagai Seorang Guru adalah liburan musim
panas, dan kami selalu menghabiskan liburan musim panas bersama. Meskipun sudah lama saya mengetahui
Mama saya adalah wanita yang cantik, tetapi baru liburan musim panas kali ini saya mempunyai perasaan
ketertarikan sexual terhadap Mamaku sendiri. Mungkin karena diriku selalu bertemu dengan Mama dirumah
setiap hari, atau mungkin saja saya baru menginjak umur pubertas seorang Remaja Laki – laki. Lain
kata, Nafsu saya untuk berhubungan sex dengan Mama sangat besar, dan didukung dengan liburan musim
panas yang sangat Panjang.
Suatu hari disaat Mama pergi ke tempat fitnes, aku membuat rencana agar bisa lebih dekat dengan Mama.
Sepeti yang saya katakan sebelumnya, kami hanya mempunyai satu kamar tidur, tetapi Mama membeli dua
buah tempat tidur yang berukuran sedang, agar kami bisa tidur bersama dengan lega tetapi berbeda
tempat tidur. Dengan suatu rencana, aku masuk ke dalam kamar dan mematahkan satu tempat tidur dengan
meloncat diatasnya, dan sekarang aku bisa tidur satu ranjang dengan Mama. Lalu Mama pulang dalam
keadaan capek seperti biasa dia pulang dari tempat fitness.
Kunjungi Juga Cerita Sex Terbaru.Org
Lalu aku langsung bilang,” Mam, aku tidak sengaja merusak tempat tidur ku”.
Mama : “ Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang”?
Aku : ” Aku tidak tahu Mam, ketika aku berbaring dan tiba – tiba Krakk.., tempat tidur itu patah”.
Mama : ” Ooo gitu, yasudah tidak apa – apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya”.
Mama : “ Tapi kamu gak apa – apa kan Sayang, ada yang sakit”?
Aku : “ Aku sehat – sehat aja Mam, gak ada yang sakit koq.”
Mama : “ Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk menggantikan dengan tempat tidur
yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”. Mama
mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.
Aku : “ Gak apa – apa Mam, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.”
Mama : “ Terima kasih Davie Sayang, utuk pengertian mu”. Mama terlihat senang.
Aku : “ gpp Mam, sepertinya Mama terlihat sangat Letih, Mau dipijitin”?
Mama : “ Wow, itu ide yang cemerlang, sayang, Tunggu ya Mama mandi dulu, mama gak mau kamu jadi kena
keringat Mama “.
saya masuk ke kamar, dan menyalakan TV selama menunggu Mama Mandi. Saya menyalakan TV dengan suatu
alasan, agar saya bisa menonton TV sewaktu saya melakukan Pijatan kepada Mama, dan sewaktu Mama Tidur
saat dipijat. Sambil menunggu Mama Selesai Mandi saya membayangkan, hal – hal yang sangat merangsang
pikiran saya, dan akhirnya Penis saya menjadi keras. Setelah menunggu beberapa saat, Mama keluar dari
kamar mandi dengan hanya menggunakan Kimono. Dan Dia terlihat sangat Menakjubkan.
Aku : “ Langsung berbaring aja Mam di tempat tidur, selanjutnya biar aku yang urus”.
Mama : “ Oh, sayang kamu Manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Mama, mijitin Mama gini, Terima kasih
lho Sayang”. Dia mengatakan hal itu sambil membaringkan tubuhnya, dengan tengkurap di atas Ranjang.
Aku : “ gpp Mam, cuman itu koq yang bisa aku lakukan buat Mama”.
Aku langsung berada diatasnya dan mulai memasukan tangan kedalam kimononya melalui pundaknya. Dan
Seperti yang saya harapkan,”Dia sudah tidak mengenaka Bra”!! Dan itu menandakan Mama sudah sepenuhnya
telanjang, di balik kimononya!! Aku mulai menurunkan secara perlahan – lahan kimononya dari pundaknya
dan mulai memijit Pundak serta Punggungungnya.” Bisa dikatakan, membelai ya, atau mengosok punggungnya
secara halus”.
Mama : “ Oooh…itu enak sekali sayang”, desah Mama kepadaku.
Sampai setelah beberapa menit kuturunan tangan-ku dengan memasukan nya lebih dalam kebawah ke
Pinggangnya dan mulai memijat pinggang belakangnya yang sangat ramping. Kimononya sudah ku buka
perlahan – lahan kuturunkan sambil aku memijit punggung bawah di bagian pinggang belakang. Dari
belakangnya aku bisa melihat dua buah dada payudara mamaku dari samping yang tergencet tempat tidur,
karena dia tidur tengkurap. Payudara Mama terlihat sangat padat dan sangat montok, dan aku sangat
ingin sekali meremasnya. Lalu aku mulai memijat bagian samping perut Mamaku dan mulai menyelipkan
tangan ku ke perut depan dan mulai meminyakinya, selagi dia masih dalam keadaan tengkurap, karena
memang Nafsuku yang sudah sangat tak tertahankan, maka aku mulai mengelus dan sudah bukan memijat. Aku
susuri pinggangnya lalu ketulang rusuknya sampai akhirnya aku dapat merasakan buah dadanya dari
samping, dan pada saat itu aku belai dan sedikit aku tekan, “Uuuchhh….ini sangat hebat”, dan aku
sangat amat terangsang dan Penisku sudah sangat tegang sekali.
Tiba – tiba mama berkata,” Terima kasih sayang, cukup untuk hari ini, Mama mau bersih – bersih lalu
berpakaian dan bersiap untuk tidur”, dengan cepat dia bangun dan meninggalkan ruangan.Cerita Sex Pembantu
Aku : “ Aduh sial, dia udah tidak mau dipijit lagi, kamu terlalu berhasrat David, Sabarlah” Kataku
dalam hati.
Mungkin ternyata Mama tahu niat-ku, yang berusaha merabanya untuk melampiaskan birahiku kepadanya.
Maka dari itu dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi dari ku. Sedangkan aku sudah tegang dan
Penis ku sudah sangat menegang.
Beberapa menit kemudian Mama keluar dari kamar mandi dengan memakai T-shirt dan Celana pendek. Sejak
kejadian tadi, aku tertangkap basah ingin merabanya, aku tidak berani untuk melakukan hal yang tidak
Pantas seperti menyentuhnya. Dan kami naik ke tempat tidur dan mulai untuk tidur dengan membelakangi
satu sama lain. Aku tetap terjaga selama satu jam dan terus terbayang tubuh Mamaku, dimana setelah
semua kejadian tadi aku tidur satu tempat tidur dengan Dewi dari Khayangan yang sangat cantik dan sexy
yang berada di sebelahku dengan jarak yang sangat dekat tidak sampai satu meter!! Uuuchhh…Penisku
tidak berhenti Berkedut!!! Setelah beberapa jam, dan aku mengetahui Mama sudah tertidur, aku mulai
mengumpulkan keberanian. Aku memberanikan diri untuk membalikan badanku sehingga sekarang aku
berhadapan dengan punggung Mama. Dengan sangat perlahan – lahan dan sangat hati – hati aku mulai
menggapai Celana pendek Mama dan mulai menariknya secara perlahan kebawah sedikit demi sedikit, agar
Mama tidak terbangun dari tidurnya.
“Sialan”, Dia memakai Celana dalam, aku berpikir Mama tidak memakai celana dalam, atau karena mau
tidur aku berharap dia memakai celana dalam yang longgar, kecil dan tipis ternyata dia memakai celana
dalam yang menurutku cukup ketat dan sangat tertutup. Aku mencoba menurunkan celana dalam itu pelan
dan perlahan, tapi sangat susah dan tehalang dan terganjal Pantatnya yang cukup besar. Tapi aku tidak
kehabisan akal, aku melakukan upaya lain dengan cara menarik agak keras tapi sangat perlahan dan
dengan sedikit goyangan yang lembut, agar si Mama tidak terbangun dari tidurnya. Denga keadaan celana
dan celana dalam Mama yang sudah ku turunkan sedikit dan terlihat Pantatnya yang sangat montok, padat,
dan berisi, dengan sangat lega aku melihat kearah Mama dan berpikir dia masih tetap tertidur sangat
lelap. Dengan sangat hati – hati dan dengan memperhatikan kelembutan, aku colek salah satu dari
sepasang pantat Mama yang sangat sexy itu dengan jariku untuk mengetahui Mama terbangun atau tidak.
Aku melakukan colekan ini beberapa kali dalam beberapa menit, sebelum aku memulai untuk meremas –
remas dan meraba kedua Pantat Mamaku yang Montok, padat berisi dan sangat sexy itu. Penisku sudah
sangat keras, dan rasanya ingin memberontak keluar dari Celana. Akibat remasan – remasan dan rabaan
tersebut, aku merasakan bahwa Penisku mulai membujuku untuk melakukan remasan tersebut lebih keras
lagi dan lagi dan lagi. Karena remasan ku yang terlalu keras dan terlalu bernafsu, Mamapun mengerang,
“Hmmmm……”, aku kaget setengah mati dan aku melihat tangan Mama mulai bergerak. Aku berhenti melakukan
remasan, tetapi aku tidak memindahkan tangan ku dari Pantat mama, karena aku berpikir jika aku
pindahkan maka dia akan benar – benar terbangun dan mengetahui bahwa anaknya sedang meraba Pantatnya,
dan mungkin mama akan berpikir bahwa celananya turun secara tidak sengaja akibat gerakan dari
tidurnya. Tapi lebih di kagetkan lagi bahwa ternyata Mamaku, menarik keatas lagi celana dalamnya dan
celananya untuk kembali menutupi Pantatnya yang bahenol itu dan dia kembali tidur, dengan keadaan
sekarang tanganku berada di dalam celananya dengan posisi memegang pantatnya. “Uuuccchhh……”, dalam
hati aku berbicara dengan degupan Jantung yang semakin menggema. Dengan kejadian itu, berarti Si Mama
setengah tidur atau tidak sepenuhnya terbangun, dan yang perlu diketahui dengan keadaan tanganku di
dalam celananya sama saja tidak ada yang menghalangi tanganku untuk meraba Pantatnya. Setelah beberapa
saat diam, aku mulai meraba dan meremas pantatnya dengan sangat lembut walau tidak terlihat jelas tapi
aku merasakan hal yang sangat menakjubkan. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk membelah pantatnya
denga jari – jari ku dan mulai menyusupkan jariku kedalam belahan bongkahan pantatnya dan jariku
menemukan suatu lipatan yang berbentuk seperti lingkaran,”Hmmm…ini lubang anus Mama”, kataku dalam
hati. Dan aku mulai melakukan gerakan jariku dengan mengosok lubang anusnya dengan lembut, dan
melakukan gerakan memutar jariku di bibir anusnya. Lalu terdengar suara rintihan mengerang dari mama,”
Mmmmm…..sssshhhhh….”, yang menurut aku itu adalah desahan kenenakan , dengan sangat kaget aku langsung
menarik tanganku keluar dari Celananya dan pura – pura tidur. Dan Mama benar2 terbangun, dan
mengatakan :
Mama : “ David, apakah itu tadi kamu sayang”?
Dengan penuh ketakutan saya, tetap berpura-pura tidur dan tidak menjawab pertanyaannya. Saya
membayangkan pertanyaannya tadi, bahwa dia sebenarnya ingin mengatakan,” Sial David kenapa kau
hentikan , Sebenarnya aku juga Ingin bersetubuh”. Lalu dia kembali Tidur, setelah melihat aku tidur,
dan kali ini kami tidur denga posisi berhadap hadapan.
Pertanyaan yang keluar dari Mulut Mama tadi, sangat mengangetkan diriku. Selama hidupku aku belum
pernah sama sekali mendengar Mama berbicara dan melontarkan pernyataan tentang sex, atau yang berbau
sex. Dan pernyataan itu membuatku benar – benar terangsang. Sampai dengan beberapa saat, dan setelah
saya yakin Mama sudah kembali terlelap tidur, saya mulai beraksi kembali dengan mulai memasukan tangan
saya kedalam t-shirtnya melalui celah baju dari bagian perut dan langsung mengarah ke bagian
Payudaranya yang juga sangat padat, kencang dan montok, aksi ku kali ini untuk mengetahui, apakah Mama
memakai BH atau tidak. Sekarang aku sudah mulai berani untuk menggerayanginya, semenjak pernyataan
Mama tadi, dan pernyataan tersebut memmbuatku semakin menggila dan sangat bernafsu kepadanya.
“Ternyata Mama memakai BH-nya”, kataku dalam hati. Lalu aku mulai menggeser tanganku yang berada di
dalam bajunya secara perlahan kearah Punggung, untuk mencari kancing BH-nya. Aku menemukan kancingnya,
dan aku segera membukanya dengan sangat perlahan,”klik”. Setelah terbuka aku langsung mengarah kan
tanganku ke depan bagian Payudaranya, walaupun tidak sepenuhnya terbuka, tetapi setidaknya sudah
longgar, dan tanganku bebas untuk meremas payudaranya, aku mulai meremas Payudaranya yang telanjang
dibalik remasan tanganku, secara lembut dan mulai memainkan salah satu putingnya, Sssshhhh…., Mama
memang benar-benar sangat sexy dan montok, aku merasakan darahku berdesir seperti dalam kegairahan
yang sangat besar. Ternyata Mama mulai menyadari remasan ku terhadap Payudaranya, dan dia kembali
terbangun. Kali ini aku tidak mempuyai kesempatan untuk memindahkan tangan ku atau menarik keluar
tangan ku dari dalam bajunya, tetapi aku tetap pura-pura tidur dengan mengorok pelan. Lalu Mama
mengatakan : Cerita Sex Pembantu
Mama : “ Hmmmm….Kasian anaku sayang ini, Pasti dia sedang bermimpi basah tentang Gadis yang dia suka,
lebih baik aku berpura –pura tidur saja, kalau aku bangunkan, pasti dia malu”.
Lalu Mama kembali tidur dengan membalikan badannya, memunggungi diriku, tetapi dengan sangat terkejut,
dia tidak memindahkan tanganku dari Payudaranya, dia tetap membiarkan tanganku di Payudaranya dan
membiarkan tanganku membelai lembut Payudaranya. Dan aku pun melanjutkan remasan – remasan lembut di
Payudaranya. Sampai pada akhirnya, kami tertidur lelap dan benar – benar mengantuk.
Pagi harinya ketika aku bangun, Mama sudah tidak ada di sampingku. Aku bangun beranjak dari tempat
tidur, dan menemukan sepucuk surat dari Mama, yang bertuliskan ; “ David sayang, hari ini Mama pergi
ke Sekolah, untuk mengajar hari terakhir sebelum liburan Musim Panas, setelah itu Mama akan pergi ke
tempat fitnes seperti biasa, di lemari es ada Pizza untuk sarapan, mama akan kembali kerumah jam 8
malam nanti, Muach – Mama-“.
Aku mulai mengingat kejadian semalam, kejadian terindah, terhebat yang pernah aku alami didalam
hidupku. Hal yang terbaik adalah, tidak tahu mengapa aku bisa menyentuh, meraba bagian tubuh Mama
dengan bebas, dan sepertinya Mama pun tidak menghalangiku untuk melakukan hal itu. Mungkin saja dia
percaya kepadaku, bahwa aku memang sedang bermimpi basah di usiaku yang sedang puber atau memang
sebenarnya Mama pun dari lubuk hatinya juga menginginkannya. Aku sangat ingin mempraktekan teori-teori
ku terhadap Mama. Dimana saat dia pulang nanti, aku akan menawarkan kepadanya untuk memijatnya satu
badan penuh seluruh badan, dan melihat apa yang akan terjadi padanya jika dia ku pijat seluruh
Badanya, apakah dia akan terangsang?
Aku menghabiskan siang itu dengan menonton TV, dan melakukan beberapa pekerjaan, tapi tetap saja aku
berpikir dengan menghayal jika aku berhubungan sex dengan Mama. Tapi dengan menghayal seperti itu, aku
tetap tidak mau beronani, aku mau mayimpan sperma ku, berjaga – jaga, siapa tahu Mama yang natinya
akan sangat terangsang dengan pijitanku, mau berhubungan Sex denganku. Waktu berjalan terasa sangat
lambat hari itu, dan membuatku teramat sangat menderita menahan nafsu terhadap Mamaku. Aku maenghitung
mundur waktu, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik sebelum Mama sampai kerumah. Akhirnya
Pintu rumah terbuka dari luar pada jam 8.30 Malam, dan ternyata itu Mama. Akhirnya datang juga.
Mama : “ Malam Sayang, maaf agak terlambat pulang, tadi aku mampir ke sebentar ke Toko”.
Aku : “ Hai Mam,Oooh ok tidak apa – apa Mam….Mmmm ..sepertinya Mama mengalami hari yang sangat
panjang, dan Mama terlihat sangat letih mau aku pijitin lagi Mam”?
Langsung saja aku katakana kata – kata ini untuk merealisasikan teori – teori ku, dan juga aku katakan
hal ini, sebelum kata – kata ini terdengar sebagai ungkapan yang putus asa.
Mama : “ Uuummm…..Ok sayang”. Nandanya terdengar lebih berhati – hari dari nada suaranya kemarin,
ketika aku tawarkan dia untuk memijitnya.
Mendengar nada bicaranya yang lebih berhati – hati , aku mencoba untuk tetap tenang dan santai saja
dengan tidak menunjukan kegairahan terhadapnya, lalu aku langsung membalas kata persetujuannya untuk
dipijat.
Aku : “ Mam, nanti dipijatnya gak usah pakai apa – apa ya, telanjang aja, Mama Lepas semua pakaian
Mama di Kamar Mandi terus Mama masuk sini langsung telanjang aja, jadi aku bisa dengan mudah Mijitin
seluruh badan Mama”.
Mama : “ David, itu sangat tidak Pantas, Masa Mama harus Telanjang di depan kamu”. Mamaku menyahutku
dengan nada yang agak keras.
Mama : “ Mama jadi aneh sama kamu, dan Mama mulai berpikir, kenapa kamu sepertinya senang dan tertarik
sekali untuk hal Pijit memijit?? Sudahlah, gak usah Pijit Mama, tidak dipijit pun Mama akan Baik-baik
saja.” Dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Aku : “ Jangan, Jangan Mam Ayo dong Pliss…, biarkan aku memijat Mama.” Aku mengatakan itu kepada Mama
dengan penuh harapan dan keputus asaan, serta merayunya.
Aku : “ Maaf Ma, aku pikir dengan keadaan Telanjang, Mama akan merasa lebih nyaman untuk dipijat,
Yasudah Mam, Mama pakai saja pakaian yang Mama suka, tapi aku merasa harus tetap memijit Mama, karena
Mama telah berbuat banyak kepadaku dengan penuh kasih sayang, aku merasa berhutang kepada Mama”.
Rayuan ku kepada Mama.
Mama : “ Iya sayang, iya….Mama Mandi dulu ya, sehabis itu baru kamu pijitin Mama…Hmmpfff…Manja sekali
kamu David”.
Setelah mendengar rayuanku, akhirnya Mama melunak dan kembali tersenyum kepada, aku berpikir, Bahwa
rayuanku berhasil. Setelah Menunggu selama 15 Menit, akhirnya Mama keluar dar kamar mandi dengan
menggunakan Kimononya seperti biasa. Aku ingin sekali menanyakan kepada Mama, apakah dia memakai
pakaian dalam di balik Kimononya, tetapi akhirnya aku tahu hal yang lebih baik untuk mengetahuinya,
Mama pakai pakaian dalam atau tidak.
Aku : “ Ok Mam, berbaringlah, aku akan memberikan pijatan yang lama dan nyaman ke badan Mama, dan aku
juga akan memijat dari kaki Mama, karena Mama berlari cukup jauh aku gak mau Mama mengalami kejang di
Kaki”.
Mama : “ Uummm, Ok…. Tapi kamu Mijatnya tidak boleh lebih dari betis ya, hanya sebatas sampai bagian
bawah Paha aja”. Dengan nada suara yang cukup tinggi.
Mama mulai berbaring tengkurap, dan menurunkan kimononya sebatas pinggang. “Sial, ternyata Mama
memakai BH yang sangat ketat dan sangat tertutup”, aku begumam di dalam hati. Aku mulai memijatnya
dari Pundaknya, lalu naik ke leher, dan turun ke Punggung dan membiarkan Mama mulai merasa sangat
nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Sebelum aku mengatakan, sesuatu untuk bisa mendapatkannya.
Aku : “ Mam, Tali BH-nya menghalangi pijatan di Punggung, kira-kira Mama mau melepaskan kancingnya
atau tidak”?
Mama : “ Tentu saja Sayang, buka saja…” Dia mengatakan dengan penuh kenyamanan.
Pijitan ku sudah benar – benar membuat Mama sangat nyaman dan yang pastinya karena Mama merasa sangat
nyaman, pertahanannya pun jadi hilang sedikit demi sedikit. Aku melepas kaitan BH-nya dan menyuruh
agar Mama sedikit mengangkat tubuhnya dan bergeser, agar aku bisa melepaskan seluruh BH-nya, dan bukan
hanya melepas kancing/kaitan BH-nya. Setelah berhasil melepas secara keseluruhan BH, langsung saja aku
lemparkan BH-nya ke lantai. Ternyata karena perbuatanku melepas BH-nya, dia merasa aneh, dan
mengatakan : Cerita Sex Pembantu
Mama : “ Kenapa dilepas semua David, tadi katanya hanya mau melepas kaitan kancingnya saja, kenapa
sekarang kamu lepas semua”? Dengan nada suara datar.
Aku : “ Oiya Mam, kenapa aku lepas semua ya…,Uummmm…tapi yasudah lah Mam ditaro di lantai saja, aku
agak susah untuk mengambilnya kembali”.
Mama tidakmengatakan sepatah kata pun. Aku pikir ini adalah sebuah kata,”Ya” dari Mama, dan aku tetap
melanjutkan pijatanku. Sekarang aku memulai untuk memijat kakinya an perlahan lahan naik dan semakin
keatas. Dengan cepat aku berpindah sampai akhirnya memijat melewati betisnya, menggulung kimononya
sedikit lebih keatas dan dengan tepat dan cepat memijat bagian atas kakinya yang terlihat memang
sangat sehat dan menggairahkan. Aku pijat semakin keatas, sambil aku naikan semakin keatas kimononya
dan sekarang aku lepas kimononya dari tubuhnya dan meletakan kimono itu disebelahnya. Dan sekali lagi
Mama tidak mengatakan apap –apa terdiam membisu. Ternyata Hari ini Mama tidak menggunakan Celana dalam
yang sangat tertutup dan ketat, dia mengenakan Celana dalam Model Tali tapi tidak terlalu tipis, lebih
tepatnya Mama memakai celana dalam thong warna hitam, dan celana dalam thong itu benar – benar
memperlihatkan bentuk keindahan Pantatnya yang sangat Bulat, padat, montok, sexy dan terlihat sangat
Bahenol. Aku tidak bisa menahan dan membendung gairah ini, aku memulai memijat, lebih tepatnya meraba
secara keras pantat Mama-ku yang terasa sangat halus di telapak tangan ku sehalus pipi Bayi. Tiba-tiba
ibu berkata :
Mama : “ Jangan…jang..an…Pijat disitu sayang”. Dengan pandangan agak melamun dan dengan nada suara
yang datar.
Aku mendengarkan perkataannya, dan memindahkan tangan ku ke punggungnya yang ramping dan mulai
membelainya. Dengan belaianku Mama mulai mendengkur dengan dengkuran yang sangat menikmati. Nafsuku
sudah mulai tidak terbendung lagi, aku membuka Kaosku dan terlihatlah tubuhku yang atletis dan dengan
perlahan aku mulai berada diatasnya dengan berlutut dan dengan tubuh Mama berada di bawahku. Aku mulai
mengendus rambut mama, punggung dan bagian tubuhnya yang sangat bahenol dengan hidungku. Dan mulai
menggerakan bibirku keatas dan kebawah di punggungnya dengan sedikit hembusan nafas, sambil sedikit
mengecup punggungnya dan memberi sedikit kecupan di leher. Dan dia kembali mendengkur, dan mencoba
bertahan, melawan nafsu yang memang telah menyerangnya. Aku kembali menciumi punggungnya sampai
akhirnya aku mengarah ke bawah dan mendapatkan pantatnya, ku cium kedua pantatnya dengan lembut satu
persatu yang memang memancing gairah dengan balutan celana dalam thong-nya. Aku singkapkan celana
dalamnya dengan gigiku dan terlihatlah bongkahan pantat yang sangat menggairahkan, aku mulai meremas
Pantatnya satu persatu dan membuka pantatnya sehingga terlihatlah lubang anus Mamaku, dan akupun tidak
sungkan untuk menjilatnya, kujilat dengan lidahku mengikuti bibir lubang anus itu, secara melingkar,
perlahan dan sangat lembut. Lalu Mama mulai mengeluarkan desahan, merintih nikmat…seperti Kemarin
malam, waktu aku raba anusnya dengan jariku, tetapi kli ini erangannya lebih membuatku semakin
bernafsu. Saat ini dia mengetahui, apa yang tidak dia bayangkan sebelumnya Terjadi.
Mama : “ Ssshhhhhh…..aakhhhh….hmpfff….Ooohh Davie sayang…Terusss…sayang”. Mamaku mengerang dengan
hebatnya.
Setelah Mama mengerang dan sangat bernafsu, aku sengaja berpindah dari jilatan di lubang anusnya dan
lanjut mencium lehernya. Dan ternyata Mama membalikan badannnya yang sebelumnya memunggungi aku, dan
aku langsung menjilat, menciumi lehernya dan langsung mencium bibirnya. Setelah dengan lembut mencium
dan mengecup bibirnya, Mama mulai membuka mulutnya dan kami berciuman sangat penuh dengan gairah dan
nafsu biarahi yang memang sudah sangat tidak bisa dibendung lagi. Sambil berciuman aku mulai meraba
putting susu payudara Mama, dan membuat Mama semakin menggila dalam berciuman, aku raba dengan jariku
dan memainkan putting susunya, dan membuat putting susu Mama semakin mengeras. Aku memindahkan mulutku
ke Puting susu Mama sebelah kanan dan mulai menjilatnya menghisap dengan lembut tapi dengan penuh
nafsu dan perlahan kuturunkan tangan ku ke vagina Mama yang sudah sagat basah, dengan lembut kesentuh
vagina Mama dan mulai membelainya dengan penuh kelembutan.
Mama : “ Ooooohhhh…Davie….sayang….Aaaaakhhhh….ssshh hh….Mmmpffff….sayang, berhentilah menyiksaku…
sayang…aku sudah tidak tahan lagi…”.
Untuk sementara waktu, dengan seketika aku membebaskan tanganku dari vagina Mama, untuk melepas
celanaku, dan terlihatlah Batang penisku yang memang sudah sangat mengeras dengan panjang 18 cm dan
berdiameter hampir 4 cm. Secara langsung Mama melihat Batang penisku, dan Mama sangat terkejut dengan
itu.
Mama : “ Oooo yesss….Davie…Masukin aja langsung ya sayang, Mama sudah lama sekali tidak merasakan
penis ada di dalam vagina Mama….”
Mendengar Mamaku mengatakan hal itu dengan penuh nafsu dan kegilaan birahi yang sangat tinggi, aku pun
sempat terpikir sejenak mengenai hal yang selama ini aku pikirkan akhirnya terjadi dan aku akan sangat
menikmatinya.
Aku : “ Mam, tapi kita gak punya kondom sama sekali”.
Mama : “ David, cepat masukan penismu kedalam Vagina Mama sayang”!!!
Aku : “ Tapi nanti jika Maammma…Hamil bagaimana..”??
Mama : “ Tenang, besok pagi Mama akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Mama selalu minum pada saat
masa subur Mama, Jadi ….MASUKAN PENISMU SEKARANG!!!!!” Dengan Nada berteriak.
Tidak perlu Mama bilang dua kali, aku sudah memasukan penisku kedalam Vagina Mama, dan mulai ku pompa
keluar masuk penisku di Vagina Mama. Vagina Mama terasa sangat sempit dan hangat, dan rasanya seperti
mengalami kegembiraan yang luar biasa, bisa menyetubuhi Ibu Kandung ku sendiri yang sangat cantik Luar
dalam. Sementara terus kupompa penisku sedalam-dalamnya ke vagina Mama, aku juga tidak berhenti
menghisap dan menjilati payudara Mama, dan kembali berciaman bibir dengan Mama dan sekali lagi kami
berada di dalam gairah nafsu berciuam yang sangat hebat, sementara penisku terpompa sangat hebat
kedalam Vagina Mama. Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan sesekali meraba bibir lubang
anusnya dengan sedikit menggelitik kecil, sementara cairan-ciran vagina mama sudah mulai membasahi
mengalir ke anusnya akibat Pompa-an dari penisku, Oooohhh….ini enak sekali Mam, lebih dari nikmat…
aarghhhh Mmmaaammm….., aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke vagina Mama, dan akhirnya aku
mengangkat Mama dan mendorongnya keatas ku. Sekarang Mama berada diatas ku, dengan Penis yang tetap
menancap pada liang Vaginanya.Cerita Sex Pembantu
Mama : “ Oooooohhhh…..Davie….aakkkhhhhh….Sayang….Ma ma sudah tidak bisa tahan sayaang, Maammma
keluar…Shhhhh…akkhhhhh”. Mama berteriak, seketika itu juga mengalirlah cairan kewanitaan dari Vagina
Mama.
Aku : “ Ya Mam…aaaakkhhhhh….Mam….hangat sekali…ssshhhh, aku juga bisa merasakanya Mam”. Aku merasakan
semprotan hangat cairan keawanitaan nya di Penisku dan itu teramat sangat nikmat, dan cairan itu
keluar melalui celah vaginanya yang terus kupompa dengan kencang dengan penisku.
Mama : “ Ya Ampun Davie…..Akkkhhh sayang, enak banget lho itu….Papamu Pun belum pernah membuat Mama
Orgasme sampai seperti ini”. Kata Mama sambil berdiri dan berbaring di sebelahku, dan sambil
memperhatikan Penisku yang masih Ereksi dengan kerasnya.
Mama : “ Oohh Davie, Maaf sayang Sory, kamu belum keluar, ya ampun sayang, tapi tenang Mama ada cara
…Hmmm….sekarang bangun”!! Dengan mengedipkan mata genitnya kearahku.
Mendengar perintah Mama, aku pun berdiri dan Penisku pun tetap tegang dengan kerasnya. Mama berlutut
di depan ku. Saya tahu apa yang akan di perbuat Mama, dan saya sebagai anak laki sangat gembira
sekali, karena memang ini juga yang saya tunggu. Mama mulai menciumi Kepala penisku dengan bibir nya,
dengan sedikit jilatan nakal di batang penisku, lalu mama mulai memasukan Penisku kedalam mulutnya dan
megulumnya. Aku melihat tatapan matanya yang berwarna biru kepadaku sewaktu dia mengulum Penisku dan
menatap wajahku. Tatapan bola matanya yang biru, seakan akan berubah dari tatapan bola mata seorang
wanita yang bersih dari dosa, menjadi tatapan wanita nakal yang sedang gila dengan gairah nafsunya.
Aku : “ Ooohhh….ini enak sekali Mam…sepertinya aku …..Aaakhhh”.
Mama : “ Mmmm…hmmmm…..sshhh”
Aku merasakan kehangatan mulut Mama, yang menjalar ke seluruh tubuhku melalu Penisku, Mama dengan
ganasnya menghisap Penisku dan mengocok nya dengan mulutnya. Aku hanya bisa berharap, mudah2an ini
berlangsung lama. Tetapi tiba, aku merasakan sesuatu yang akan meledak dari Penisku, dan ternyata aku
tidak bisa membendungnya, dan Spermaku ku tersemprot kedalam Mulut dan tenggorokan Mama.
Aku : “ Aaaakkkkkkk…yesss, Mam…uccchhh…Aduh, maaf Mam, aku udah gak tahan ”. Mama menghisap seluruh
sperma yang aku semprotkan ke mulut dan tenggorokannya, tanpa ada sisa sedikitpun.
Mama : “ Hmmm…slurppp…Mmmm…aaahhh, tidak apa – apa sayang….aaakkhhh, gimana enak”?
Aku : “ Luar biasa Mam….Fuiiihhhhh”.
Mama : “ Menurut Mama, Orgasme kamu tadi sepertinya belum klimaks kan sayang,,,Ucchhh kasian sayangku
ini, berarti Mama masih berhutang sama kamu, kapan pun kamu mau bercinta bilang ya sama Mama ya
Sayang”!! Mama mengatakan sambil tersenyum nakal dan mengedipkan matanya.
Aku beristirahat sejenak, setelah orgasme yang baru saja ku alami, untuk memulihkan badanku, yang
pasti memulihkan libidoku terhadap Mama, tapi pemandangan disebelahku yaitu si Mama yang masih
tergeletak telanjang di ranjang membuatku kembali terangsang dan membuat Penisku kembali mengeras. Aku
meperhatikan kemolekan Pantat Mama, dan membayangkan usaha Mama untuk memuaskanku, dan memompa
Vaginanya sekuat mungkin agar penisku tertancap masuk lebih dalam lagi ke dalam Vaginanya. Melihat
Posisi Mama seperti ini membuat Penisku keras kembali. Sebelum ku tancapkan Penisku ke Vagina Mama
kali ini, aku melihat Mama yang terlihat sangat Sexy dan menggairahkan di segala posisi bercinta dan
aku pikir aku menjadi penganggum setia kecantikan dan kesexyan Mama.
Setelah kupandangi Mama, langsung saja aku arahkan Penisku ke Vagina Mama, yang sudah agak kering,
aku gesek dengan Penisku perlahan dan mebuatnya basah kembali, walau tidak sebasah yang sebelumnya.
Mamaku hanya tebaring tengkurap pasrah, Dia pasrah tapi tetap menatangku. Kali ini persetubuhan ku
dengan Mama, menurutku akan lebih memuaskan ku dari persetubuhan sebelumnya, karena Pantatnya yang
montok itu akan menjadi bantalan untuk setiap tancapan demi tancapan yang akan kuberikan kepada Vagina
Mama.
Aku memegang dan agak mengangkat Perut Mama yang sedang tengkurap, agar Mama agak sedikit Menungging,
dan kutegakkan punggungnya dengan memegang Payudaranya, dan sekarang Mama sudah siap dengan Posisi
Doogie Style. Langsung aku tancapkan Penisku ke dalam Vagina Mama, yang belum terlalu Basah, dan Mama
berteriak, karena memang agak Perih mungkin, tetapi aku merasakan kenyamanan yang luar Biasa dari
sebuah Vagina yang sangat sempit dan menggigit. Tapi Mama pAsrah saja, karena memang Mama merasa
berhutang untuk membuatku Orgasme.
Saya pompa Penisku secepat dan sedalam mungkin ke dalam Vagina Mama, dan Payudaranya terlihatbergoyang sangat hebat, dan hal itu membuatku semakin bernafsu dan bernafsu. Payudara yang sangatbesar padat tetapi lunak, dan saya masih tidak percaya bahwa Payudaranya yang bergoyang itu membuatMama terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi pelacur Pribadiku saat ini. Aku setubuhi Mamalebih lama dari persetubuhan kami yang pertama, saya berharap agar persetubuhan ini tak akan pernahberakhir, sampai aku merasa Mama sepertinya orgasme untuk yang kedua kalinya dan itu memang benar,karena dia mengatakan bahwa dirinya orgasme secara beturut turut kali ini.
Aku lepas Penisku dari Vagina Mama, dan aku baringkan Mama dalam keadaan terlentang, aku masukan Lagipenisku dengan posisi aku diatas Mama dan akhirnya aku menyemprotkan Spermaku ke Dalam Vagina Mamadimana tempat dahulu aku dilahirkan, yang mungkin tidak pernah anak laki-laki lain rasakan. Mama kulangsung tumbang, karena sangat kecapean, dan memejamkan matanya sejenak, dan aku diam sejenakmerasakan sperma ku masuk semakin dalam ke vagina Mama, dan akhirnya tertumpah kembali keuar melaluicelah Vagina Mama yang masih tertancap oleh Penisku.
Mama : “ Oohh,..ini sangat menakjubkan sayang”. Bisik mama di kupingku, dan dia terlihat sangat letih.
Aku : “ Terima kasih Mam, Jadi kita bisa, melakukannya lagi setiap malam”.
Mama : “ Oh Davie Sayang, Setiap malam dan setiap Hari”. Kami Tertawa bersama.
Aku : “ Wah…kalau begitu, Mama harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari”!! Kami kembali tertawa
bersama.
Mama : “ Ya,..kamu benar sayang.” Mama Menjawab dengan sedikit termenung.
Tanpa kusadari ternyata Vagina Mama, menjadi basah lagi, dan tanpa kusadari Penisku sudah terpompa
kembali oleh Vagina Mamaku. Dan Kami melakukannya terus, sampai akhirnya kami kelelahan dan tidur
bersama dengan penis tetap tertancap di dalam vagina Mama.-

keponakan ku

Aditya adalah keponakanku yang sudah kira-kira 8 bulan tinggal dirumahku. Orang tuanya menitipkan kepadaku dan suamiku untuk bisa tinggal dirumah kami karena tempat kerjanya lebih dekat dari rumahku dibandingkan dengan rumahnya sendiri. Lalu aku dan suamiku pun menyetujuinya karena masih ada kamar kosong dirumah kami. Aditya ini umurnya masih sangat muda baru sekiar 27 tahun, hanya terpaut 6 tahun denganku. aditya juga mempunyai wajah ganteng dan tubuh yang atletis untuk seorang cowok.

Sedangkan umurku sendiri sat ini baru 33 tahun, dan aku juga baru mempunyai seorang anak yang juga sudah besar. Aku memiliki tubuh yang sangat seksi dengan dua buah dadaku yang montok dan juga pantatku yang bulat, sementara suamiku sekarang umurnya sudah 45 tahun. Umur kita terpaut lumayan lama, sehingga nafsu kita bisa dibilang sangat berbeda. Diumurku yang segitu, aku merasa kalau aku membutuhkan kepuasan Sex dalam batinku. Sementara suamiku saat ini sudah mulai loyo dengan tidak pernah membuatku merasa puas ketika sedang melakukan hubungan Sex. Hal itu lah yang membuatku melirik Aditya yang dimana adalah keponakanku sendiri.
Ketika dirumah aku selalu menggunakan akaian super seksi, dengan maksud untuk menarik perhatian aditya. Namun suamiku yang malah senang dengan penampilanku, sementara aditya sendiri hanya sesekali melirik ku. Mungkin aditya memendam hasratnya karna takut dengan suamiku. setiap pagi setelah bangun tidur aku mempunyai kebiasaan selalu merasa horni dan ingin melakukan hubungan Sex. Suamiku pun melayani kebiasaanku namun baru sebentar kita berhubungan Sex suamiku udah ngecrot dan loyo, sehingga aku tak bisa mendapatkan kepuasan yang aku inginkan.
Pakaianku semakin hari semakin bertambah seksi, apalagi ketika suamiku udah berangkat kerja dan anakku Leni sudah berangkat sekolah, aku berani memakai pakaian yang sangat menerawang sekali agar aditya bisa melihatku dan bernafsu dengan kemolekan tubuhku. Namun untuk saat itu aku belum bisa mendapatkan perhatian aditya meskipun terkadang aditya melirik ku. Dan aku mempunyai keyakinan kalau suatu hari aku pasti bisa dipuaskan oleh darah muda Aditya, hingga akhirnya keyakinanku benar terjadi.
Suamiku dan Leni sudah pergi, dan tinggal Aditya yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun. Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu Sex ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup.
Aku pun segera melorotkan celana dalamku lalu BH didadaku sehingga susu montok besar mancung itu leluasa muntah keluar dan langsung aku menyusupkan 2 jari tangan kananku ke lubang vaginaku. vaginaku yang merekah kemerahan ditumbuhi rambut kemaluan yang hitam sangat lebat mulai dari bawah pusar sampai pada vaginaku yang seret ini membentuk segitiga hitam agak keriting.
Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Aditya, anak kakak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi. Cerita Sex Tante
Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Aditya tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku. Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Aditya.
Tubuh bongsorku yang sintal berjalan dengan buah dada menari-nari ke kanan ke kiri mengikuti langkahku, dengan sesekali kebelai bulu kemaluan vaginaku menambah rangsangan pada Aditya kemenakanku itu. Anak kakak sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai tantenya. Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak itu.
“Bercintalah dengan Tante, Aditya!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangannya yang sudah tegang.
“Aditya tersenyum”
“Tante tahu, sejak Aditya tinggal disini 6 bulan lalu, Aditya sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Aditya bercinta dengan Tante..” Aku terperangah mendengar omongannya.
“Dan sering kalo Tante tidur, Aditya telanjangin bagian bawah Tante serta menjilatin kemaluan Tante.” Aku tak percaya mendengar perkataan kopanakanku ini.
“Dan kini dengan senang hati Aditya akan ‘kerjai’ Tante sampai Tante puas!”.
Aditya langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan sedemikian rupa, hanya sanggup mendesahdan menjerit kecil.
Puas berciuman, Aditya melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku. Kedua puting susuku yang besar coklat kehitaman, dihisap anak itu dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampai mengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Aditya. Ciuman Aditya berlanjut ke perut, dan diapun berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Aditya lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks.
Aditya tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang vaginaku yang rimbun tertutup bulu kemaluan yang sangat lebat. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut. Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Aditya tak peduli, anak itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi.
Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Aditya tersenyum lagi. Dia kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi Tantenya dengan penisnya yang telah tegang.Cerita Sex Pembantu
“Aaahh besar banget penismu, keras berotot panjang lagi, tante suka penis yang begini “ sahutku takjub keheranan dan gembira karena sebentar lagi vaginaku akan dikocok penis yang gede dan panjang, kira-kira ukurannya panjang 20 cm diameter 4 cm coba bayangin hebat kan.
Aditya bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya,
“Tunggu sayang, biar Tante kulum penismu itu sebentar.” Aditya menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat.
Penis itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara dia membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap.
“Sekarang kau boleh kocok dan genjot vagina Tante, Adit..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Diapun mengangguk, penisnya segera dibimbing menuju lubang vagina yang kemerahan merekah siap menerima tusukan penis besar nikmat itu.
Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Aditya untuk masuk ke dalam dengan mulus.
“Ahh.. Adit!” aku mendesah saat penis Aditya amblas dalam kemaluanku.
Aditya lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya. Apalagi Aditya seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian.
Berbagai macam posisi diperagakan oleh Aditya, mulai dari gaya anjing sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali. Tapi dia belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Aditya mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan. Dan saat Aditya memeluk dengan erat, saat itu pula air mani membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya.
Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Aditya dengan cairanku sendiri. Aditya masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Leni pulang dari sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari keponakanku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku yang begitu besar. Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua.

Selasa, 28 Juni 2016

nafsu bu guru

Dessi adalah sosok guru yang paling cantik dan paling terkenal dengan keseksiannya ketika
mengajar. Setiap murid-muridnya pasti akan terpana memandang kecantikan dan keseksian ibu
gurunya yang satu itu. umurnya masih muda 28 tahunan, dengan rambut panjang, tubuh
langsing, dan buah dada yang menonjol besar 36B dan bongkahan kedua pantatnya yang naik
turun secara beraturan ketika berjalan selalu menghiasi hari-hari murid laki-lakinya.
Bahkan tak jarang Dessi genit menggoda murid yang memang disukainya, seperti yang satu
ini.
 
 Agung adalah murid yang paling menjadi pusat perhatian cewek-cewek disekolahan, karena
tubuhnya yang tinggi kekar dan penampilannya yang keren dan stay cooll membuat para
teman-teman wanitanya banyak yang menyukainya. Namun tanpa diduga ibu gurunya yang
terkenal cantik dan seksi itu juga menaruk rasa suka kepadanya. Hingga akhirnya muncullah
pikiran kotor Dessi untuk megundang Agung kerumahnya agar Dessi bisa menggodanya secara
leluasa tanpa diketahui murid-murid yang lainya.
Saat pelajaran Agung yang memang terkenal kurang cerdas sengaja diberikan soal yang sangat
sulit oleh Dessi agar supaya Dessi bisa mencari alasan untuk menyuruh Agung kerumahnya.
Setelah 2 jam semua murid mengerjakan soal hanya Agung yang paling mendapatkan nilai yang
paling jelek. Sesuai dengan rencana, Dessi kemudian memanggil Agungk sendirian setelah
para murid-murid keluar. “Agung nilai kamu dikelas paling jelek, kamu nanti siang harus
kerumah ibu untuk mendapatkan pelajaran kusus dari ibu”. “Iyha Bu, sulit banget soal yang
ibu berikan tadi” jawab Agung. “Nanti ibu tunggu kamu dirumah, kalau gak datang kerumah
ibu, ibu akan memberikan nilai jelek padamu Agung” ucap Dessi. “Iyha Bu, Agung pasti
datang kerumah bu Dessi”jawab Agung.
Tepat seperti janji Agung, siang itu Agung menepati janjianya untuk datang kerumah Dessi.
Setelah diketok pintu bu gurunya itu, dibukalah dan Agung bengong melihat apa yang
dilihatnya, Karena siang itu bu gurunya menggunakan pakaian yang sangat seksi dan super
mini, sehingga membuat Agung melotot melihat tubuh bu gurunya itu. “Heey, kamu bengong
ngelihatin apa Agung” ujar Dessi. “Eeenngg…Engggak papa kok bu” jawab Agung dengan
tergagap. “Ayoo masuk” ajak Dessi. Kemudian Dessi mengajak Agung kesebuah ruangan. Dan
memberikan Agung selembar kertas berupa soal-soal dan menyuruh Agung untuk mengerjakannya
lalu meninggalkannya pergi keruang tengah.
”Sudah selesai Agung?”, Dessi masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Agung
selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah
nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Dessi, Saya sudah
selesai”, Agung masuk ke ruang tengah sambil membawa pekerjaannya.”Ibu dimana?””Ada di
kamar.., Agung sebentar ya”, Dessi berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot
BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk payudaranya
terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.
Begitu ia keluar, mata Agung nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Dessi
membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka
murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Agung merah karena malu, karena
Dessi tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu
kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..””oo…, begitu
to?””Agung kamu mau menolong saya?”, Dessi merapatkan duduknya di karpet ke tubuh
muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Agung bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya,
sementara tangan Dessi yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.”Tolong Ibu ya…, dan
janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?, oo…, kamu masih
perawan ya?”.Muka Agung langsung saja merah mendengar perkataan Dessi”Iya””Nggak apa-apa”,
Ibu bimbing ya.
Dessi kemudian duduk di pangkuan Agung. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Dessi
yang agresif karena haus akan kehangatan dan Agung yang menurut saja ketika tubuh hangat
gurunya menekan ke dadanya. Ia bisa merasakan puting susu Dessi yang mengeras. Lidah Dessi
menjelajahi mulut Agung, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.
Setelah puas, Dessi kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu
pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi
kehangatan oleh perjaka yang juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Agung”, Dessi berkata
sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi
tubuhnya.”Ahh cepat Agung”, Dessi mendesah tidak sabar.
Agung kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.”Agung…, letakkan
tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar Agung meletakkan tangannya di dada Dessi yang turun
naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Dessi yang montok
itu.”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..”
Dengan semangat Agung melakukan apa yang gurunya katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu
Ibu?”.Dessi tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk,
“Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.
Tubuh Dessi menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya.
Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat
terus sayang…, ohh”, Tangan Dessi mendekap erat kepala Agung ke payudaranya.
Agung semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari
menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Agung makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia
gigit-gigit ringan puting gurunya tersebut.”mm…, nakal kamu”, Dessi tersenyum merasakan
tingkah muridnya itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Agung menurut saja.
Duduk diantara kaki Dessi yang membuka lebar. Dessi kemudian menyandarkan punggungya pada
dinding di belakangnya.”Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Agung memasuki
vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan
kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari Agung
mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.”Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Dessi
mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Agung.”Kalo diginiin
nikmat ya Bu?”, Agung tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Agung…, mm”,
tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya
merintih-rintih keenakan.
Tangan Agung semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang
birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera
jebol.”Ooaahh…, Aguuung”, Tangan Dessi mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya
menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati
kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Agung…, Sekarang…, coba
kamu berbaring”.Agung menurut saja. Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan
lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Dessi segera mengusap-usap penis yang
telah mengeras tersebut.
Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Dessi. Ia segera
menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya
keras-keras, sehingga Agung merintih keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Agung tanpa sadar
menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Dessi.
Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Dessi.”oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah
cairan mani Agung di dalam mulut Dessi, yang segera menjilati cairan itu hingga
tuntas.”Hmm…, manis rasanya Agung”, Dessi masih tetap menjilati penis muridnya yang masih
tegak.”Sebentar ya aku mau minum dulu”.
Ketika Dessi sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba
ia merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.”Agung…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…,
nikmati saja ini”, Agung yang masih tegang berat mendorong Dessi ke kulkas.Gelas yang
dipegang Dessi jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Dessi kini menopang tubuhnya ke
permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Dessi berteriak, saat Agung menyodokkan
penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati
hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.
”Agung…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Dessi bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang
tiada taranya. Tangan Agung satu menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas
payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”,
bisik Agung di telinganya”Ahh…, hh”, Dessi hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras
dari belakang.”Jawab…, Ibu”, dengan keras Agung mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Agung…,
Agung jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Dessi telah merasakan
cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan
keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Agung yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam
liang Dessi.”Ahh”.
Kedua insan itupun tergolek lemas menikmati apa yang baru saja mereka rasakan. Setelah
kejadian dengan Agung, Dessi masih sering bertemu dengannya guna mengulangi lagi perbuatan
mereka. Namun yang mengganjal hati Dessi adalah jika Agung kemudian membocorkan hal ini ke
teman-temannya.
Ketika Dessi berjalan menuju mobilnya seusai sekolah bubar, perhatiannya tertumbuk pada
seorang muridnya yang duduk di sepeda motor di samping mobilnya, katakanlah dia Beni. Ia
berbeda dengan Agung, anaknya agak pembuat onar jika di kelas, kekar dan nakal. Hatinya
agak tidak enak melihat situasi ini.”Bu Dessi salam dari Agung”, Beni melemparkan senyum
sambil duduk di sepeda motornya.”Terima kasih, boleh saya masuk”, Ia harus berkata begitu
karena sepeda motor Beni menghalangi pintu mobilnya.”Boleh…, boleh Bu saya juga ingin
pelajaran tambahan seperti Agung.”Langkah Dessi terhenti seketika. Namun otaknya masih
berfungsi normal, meskupun sempat kaget.”Kamu kan nilainya bagus, nggak ada masalah
kan..”, sambil duduk di balik kemudi.”Ada sedikit sih kalau Ibu nggak bisa mungkin kepala
guru bisa membantu saya, sekaligus melaporkan pelajaran Agung”, Beni tersenyum penuh
kemenangan.”Apa hubungannya?”, Keringat mulai menetes di dahi Dessi.”Sudahlah kita sama-
sama tahu Bu. Saya jamin pasti puas”.
Tanpa menghiraukan omongan muridnya, Dessi langsung menjalankan mobilnya ke rumahnya.
Namun ia sempat mengamati bahwa muridnya itu mengikutinya terus hingga ia menikung untuk
masuk kompleks perumahan. Setelah mandi air hangat, ia bermaksud menonton TV di ruang
tengah. Namun ketika ia hendak duduk pintu depan diketuk oleh seseorang. Dessi segera
menuju pintu itu, ia mengira Agung yang datang. Ternyata ketika dibuka”Beni! Kenapa kamu
ngikuutin saya!”, Dessi agak jengkel dengan muridnya ini.”Boleh saya masuk?”.”Tidak!”.”Apa
guru-guru perlu tahu rahasiamu?”.”!!”dengan geram ia mempersilakan Beni masuk.”Enak ya
rumahnya, Bu”, dengan santainya ia duduk di dekat TV. “Pantas aja Agung senang di
sini”.”Apa hubunganmu dengan Agung?, Itu urusan kami berdua”, dengan ketus Dessi
bertanya.”Dia teman dekat saya. Tidak ada rahasia diantara kami berdua”.”Jadi artinya”,
Kali ini Dessi benar-benar kehabisan akal. Tidak tahu harus berbuat apa.”Bu, kalo saya mau
melayani Ibu lebih baik dari Agung, mau?”, Beni bangkit dari duduknya dan berdiri di depan
Dessi. Dessi masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin.
Dessi masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin. Belum
sempat ia menjawab, Beni telah membuka ritsluiting celananya. Dan setelah beberapa saat
penisnya meyembul dan telah berada di hadapannya.”Bagaimana Bu, lebih besar dari Agung
khan?”.Beni ternyata lebih agresif dari Agung, dengan satu gerakan meraih kepala Dessi dan
memasukkan penisnya ke mulut Dessi.”Mmpfpphh”.”Ahh yaa…, memang Ibu pandai dalam hal ini.
Nikmati saja Bu…, nikmat kok”Rupanya nafsu menguasai diri Dessi, menikmati penis yang
besar di dalam mulutnya, ia segera mengulumnya bagai permen.
Dijilatinya kepala penis pemuda itu dengan semangat. Kontan saja Beni merintih
keenakan.”Aduhh…, nikmat sekali Bu oohh”, Beni menyodok-nyodokkan penisnya ke dalam mulut
Dessi, sementara tangannya meremas-remas rambut ibu gurunya itu. Dessi merasakan penis
yang diisapnya berdenyut-denyut. Rupanya Beni sudah hendak keluar.”oohh…, Ibu enakk…,
enakk…, aahh”.Cairan mani Beni muncrat di mulut Dessi, yang segera menelannya. Dijilatinya
penis yang berlepotan itu hingga bersih. Kemudian ia berdiri.”Sudahh…, sudah selesai kamu
bisa pulang”, Namun Dessi tidak bisa memungkiri perasaannya. Ia menikmati mani Beni yang
manis itu serta membayangkan bagaimana rasanya jika penis yang besar itu masuk ke
vaginanya.”Bu, ini belum selesai. Mari ke kamar, akan saya perlihatkan permainan yang
sebenarnya.””Apa! beraninya kamu memerintah!”, Namun dalam hatinya ia mau. Karenanya tanpa
berkata-kata ia berjalan ke kamarnya, Beni mengikuti saja.
Setelah ia di dalam, Dessi tetap berdiri membelakangi muridnya itu. Ia mendengar suara
pakaian jatuh, dugaannya pasti Beni sedang mencopoti pakaiannya. Ia pun segera mengikuti
jejak Beni. Namun ketika ia hendak melepaskan kancing dasternya.”Sini saya teruskan”, ia
mendengar Beni berbisik ke telinganya. Tangan Beni segera membuka kancing dasternya yang
terletak di bagian depan. Kemudian setelah dasternya jatuh ke lantai, tangan itupun
meraba-raba payudaranya. Dessi juga merasakan penis pemuda itu diantara belahan
pantatnya.”Gilaa…, besar amat”, pikirnya. Tak lama kemudian iapun dalam keadaan polos.
Penis Beni digosok-gosokkan di antara pantatnya, sementara tangan pemuda itu meremasi
payudaranya. Ketika jemari Beni meremas puting susu Dessi, erangan kenikmatan pun
keluar.”mm oohh”.Beni tetap melakukan aksi peremasan itu dengan satu tangan, sementara
tangan satunya melakukan operasi ke vagina Dessi.”Beni…, aahh…, aahh”, Tubuh Dessi
menegang saat pentil clitorisnya ditekan-tekan oleh Beni.”Enak Bu?”, Beni kembali berbisik
di telinga gurunya yang telah terbakar oleh api birahi itu.
Dessi hanya bisa menngerang, mendesah, dan berteriak lirih. Saat usapan, remasan, dan
pekerjaan tangan Beni dikombinasi dengan gigitan ringan di lehernya. Tiba-tiba Beni
mendorong tubuh Dessi agar membungkuk. Kakinya di lebarkan.”Kata Agung ini posisi yang
disukai Ibu””Ahhkk…, hmm…, hmmpp”, Dessi menjerit, saat Beni dengan keras menghunjamkan
penisnya ke liang vaginanya dari belakang.””Ugghh…, innii…, innii”, Beni medengus penuh
gairah dengan tiap hunjaman penisnya ke liang Dessi. Dessipun berteriak-teriak kenikmatan,
saat liang vaginanya yang sempit itu dilebarkan secara cepat.”Adduuhh…, teruss.., teruss
Benia…, oohh”, Kepala ibu guru itu berayun-ayun, terpengaruh oleh sodokan Beni. Tangan
Beni mencengkeram pundak Dessi, seolah-olah mengarahkan tubuh gurunya itu agar semakin
cepat saja menelan penisnya.”Oohh Dessi…, Deeesssiii”.Dessi segera merasakan cairan hangat
menyemprot di dalam vaginanya dengan deras. Matanya terpejam menikmati perasaan yang tidak
bisa ia bayangkan.
Dessi masih tergolek kelelahan di tempat tidur. Rambutnya yang hitam panjang menutupi
bantalnya, dadanya yang indah naik-turun mengikuti irama nafasnya. Sementara itu vaginanya
sangat becek, berlepotan mani Beni dan maninya sendiri. Beni juga telajang bulat, ia duduk
di tepi tempat tidur mengamati tubuh gurunya itu. Ia kemudian duduk mendekat, tangannya
meraba-raba liang vagina Dessi, kemudian dipermainkannya pentil kelentit gurunya itu.”mm
capek…, mm”, bibir Dessi mendesah saat pentilnya dipermainkan. Sebenarnya ia sangat lelah,
tapi perasaan terangsang yang ada di dalam dirinya mulai muncul lagi.
Dibukanya kakinya lebar-lebar sehingga memberikan kemudahan bagi Beni untuk memainkan
clitorisnya.”Beeen aahh”, Tubuh Dessi bergetar, menggelinjang-gelinjang saat Beni
mempercepat permainan tangannya.”Bu…, balik…, Beni pengin nih””Nakal kamu ahh”, dengan
tersenyum nakal, Dessi bangkit dan menungging. Tangannya memegang kayu dipan tempat
tidurnya. Matanya terpejam menanti sodokan penis Beni. Beni meraih payudara Dessi dari
belakang dan mencengkeramya dengan keras saat ia menyodokkan penisnya yang sudah
tegang”Adduuhh…, owwmm”, Dessi mengaduh kemudian menggigit bibirnya, saat lubang
vaginannya yang telah licin melebar karena desakan penis Beni.”Bu Dessi nikmat lho vagina
Ibu…, ketat”, Beni memuji sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.”mm…, aahh…, ahh…,
ahhkk”, Dessi tidak bisa bertahan untuk hanya mendesah. Ia berteriak lirih seiring gerakan
Beni. Badannya digerakkannya untuk mengimbangi serangan Beni.
Kenikmatan ia peroleh juga dari remasan muridnya itu.”Ayoo…, aahh.., ahh… Mm.., buat Ibu
keluuaa.. Rr lagi…”. Gerakan Dessi makin cepat menerima sodokan Beni.
Tangan Beni beralih memegangi tubuh Dessi, diangkatnya gurunya itu sehingga posisinya
tidak lagi “doggy style”, melainkan kini Dessi menduduki penisnya dengan membelakangi
dirinya. Beni kini telentang di tempat tidur yang acak-acakan dan penuh oleh mani yang
mengering.”Ooww..”, Teriakan Dessi terdengar keras saat ia tidak bisa lagi menahan
orgasmenya. Tangannya mencengkeram tangan Beni, kepalanya mendongak menikmati kenikmatan
yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sementara Beni sendiri tetap menusuk-nusukkan penisnya
ke vagina Dessi yang makin becek.”Ayoo…, makin dalam dalamm”.”Ahh.., aahh…, aahh..”,
Benipun mulai berteriak-teriak.”Mau kelluuaarr”Dessi sekali lagi memejamkan matanya, saat
mani Beni menyemprot dalam liang vaginanya.
Dessi kemudian ambruk menindih tubuh Beni yang basah oleh keringat. Sementara diantara
kaki-kaki mereka mengalir cairan hangat hasil kenikmatan mereka.”Bu Dessi…, sungguh luar
biasa, Coba kalau Agung ada disini sekarang”.”mm memangnya kamu mau apa”, Dessi kemudian
merebahkan dirinya di samping Beni. Tangannya mengusap-usap puting Beni.”Kita bisa main
bertiga, pasti lebih nikmat..”Dessi tidak bisa menjawab komentar Beni, sementara
perasaannya dipenuhi kebingungan.
Akhirnya hari kelulusan murid klas 3 sampai juga. Dengan demikian Dessi harus berpisah
dengan kedua murid yang disayanginya, terlebih lagi ketika ia harus pindah ke kota lain
untuk menempati pos baru di Kanwil. Karenanya ia memanggil Agung untuk datang ke rumahnya
untuk memberitahukan perihal kepindahannya.Ketika seputar Indonesia mulai ditayangkan,
Agung muncul. Ia langsung dipersilakan duduk.”Bu, Agung kangen lho”.”Iya deh…, nanti.
Gini, Ibu bulan depan pindah ke kota B, soalnya akan dinaikkan pangkatnya. Jadi…, jadi…,
Ibu ingin malam ini malam terakhir kita”, mata Dessi berkaca-kaca ketika mengucapkan
itu.”…………..”, Agung tidak bisa menjawab.
Ia kaget mendengar berita itu. Baginya Dessi merupakan segalanya, terlebih lagi ia telah
mendapatkan pelajaran berharga dari gurunya itu.”Tapi Agung masih boleh berkirim surat
kan?”.Dessi bisa sedikit tersenyum melihat muridnya tabah, “Iya…, boleh…, boleh”.”Minum
dulu Gung, ada es teh di meja makan. Kalau sudah nonton DVD di kamar yaa”, Dessi
mengerling nakal ke muridnya sambil beranjak ke kamar. Di kamar ia mengganti pakaiannya
dengan kimono kegemarannya, melepas Bra, menghidupkan AC dan tentu saja menyetel DVD
‘Kamasutra-nya Penthouse”. Lalu ia tengkurap di tempat tidur sambil menonton TV.
Diluar Agung meminum es teh yang disediakan Dessi dan membiarkan pintu depan tidak
terkunci. Ia mempunyai rencana yang telah disusun rapi.Lalu Agung menyusul Dessi ke kamar
tidur. Begitu pintu dibuka ia melihat gurunya tengkurap menonton DVD dengan dibalut kimono
merah tipis, lekuk tubuhnya jelas terlihat. Rambutnya yang panjang tergerai di punggungnya
bagai gadis iklan shampo Pantene.”Ganti pakaian itu Nto..”, Dessi menunjuk celana pendek
dan kaos tipis yang terlipat rapi di meja riasnya.
Ketika Agung sedang mencopot celananya Dessi sempat melihat penis pemuda itu menyembul di
balik celana dalam GT Man-nya. Setelah selesai Agung juga tengkurap di samping
Dessi.”Sudah liat film ini belum? Bagus lho untuk info posisi-posisi ngesex”.”Belum tuh…”,
Mata Agung tertuju pada posisi dimana si wanita berdiri memegang pohon sementara si pria
memasukkan penisnya dari belakang, sambil meremas-remas payudara partnernya.”mm…, itu
posisi fave saya. Kalau kamu suka nanti CD itu bisa kamu ambil”.”Thanx..”, Agung kemudian
mengecup pipi gurunya.
Adegan demi adegan terus bergulir, suasana pun menjadi semakin panas. Dessi kini tengkurap
dengan tidak lagi mengenakan selembar benangpun. Demikian pula Agung. Agung kemudian duduk
di sebelah gurunya itu, dibelainya rambut Dessi dengan lembut, kemudian disibakkannya ke
sebelah kiri. Bibir Agung kemudian menciumi tengkuk Dessi, dijilatinya rambut-rambut halus
yang tumbuh lebat.”aahh…”Setelah puas, Agung kemudian memberi isyarat pada Dessi agar
duduk di pangkuannya.”Bu, biar Agung yang puasin ibu malam ini…”, Bisik Agung di telinga
Dessi. Dessi yang telah duduk di pangkuan Agung pasrah saja saat kedua tangan muridnya
meremas-remas payudaranya yang liat. Kemudian ia menjerit lirih saat puting susunya
mendapat remasan.”Akhh…”, Dessi memejamkan matanya.”Agung…, jilatin vagina ibu…”
Agung kemudian merebahkan Dessi, dibukanya kaki gurunya itu lebar-lebar, kemudian dengan
perlahan ia mulai menjilati vagina gurunya. Bau khas dari vagina yang telah basah oleh
gairah itu membuat Agung kian bernafsu.”oohh…, teruss…, teruuss…”, Dessi bergetar
merasakan kenikmatan itu. Tangannya membimbing tangan Agung dalam meremasi susunya.
Memberikan kenikmatan ganda.”Jilatin…, pentil itu…, oohohh”, Bagai dikomando Agung
menjilati pentil clitoris Dessi, dengan penuh semangat.”Aduuhh….. Oohh…oohh…hh..
Hh…..””Agung…, massuukk”.
Kaki Dessi kemudian disampirkannya ke pundak, dan dengan cepat disodokkannya penisnya ke
vagina Dessi yang becek.”mm…”, Dessi menggigit bibirnya. Meskipun lubang vaginanya telah
licin, namun penis yang besar itu tetap saja agak kesulitan menerobos masuk.”Uuhh…, masih
susah juga ya Bu…”, Agung sambil meringis memaju mundurkan penisnya. Ia merasakan penisnya
bagai diremas-remas oleh tangan yang sangat halus saat di dalam. Tangan Dessi
mempermainkan puting Agung. Dengan gemas dicubitnya hingga Agung berteriak.”Uhh…, nakal,
Ini balasannya!”, sodokan Agung makin keras, lebih keras dari saat ia memasukkan
penisnya.”aa…”.
Tiba-tiba pintu kamar tebuka! Spontan Dessi terkejut, tapi tidak bagi Agung. Beni sudah
berdiri di muka pintu, senjatanya telah tegak berdiri.”mm…, hot juga permainan Ibu dengan
Dia, boleh saya bergabung?”, Beni kemudian berjalan mendekati mereka. Dessi yang hendak
berdiri ditahan oleh Agung, yang tetap menjaga penisnya di dalam vagina Dessi.”Nikmati
saja…”Beni kemudian mengangkangi Dessi, penisnya berada tepat di mukanya.”Isap… Ayoo”,
sambil memasukkan penisnya. Saat itu pula Agung menghentakkan gerakannya. Saat Dessi
berteriak, saat itu pula penis Beni masuk.”Ahh…, nikmat..”, Dessi merem-melek menghisap-
hisap penis muridnya, sementara Agung dengan puas menggarap vaginanya.”uufff…, jilatin…,
jilatt”, tangan Beni memegangi kepala Dessi, agar semakin dalam saja mengisap penisnya.

Posisi itu tetap bertahan hingga akhirnya Agung keluar duluan. Maninya menyemprot dengan
leluasa di lubang vagina gurunya yang cantik. Sementara Beni tetap mengerang-erang sambil
medorong-dorong kepala Dessi. Setelah Agung mengeluarkan penisnya dari vagina Dessi,
“Berdiri menghadap tembok Bu!”Dessi masih kelelahan. Ia telah orgasme pula saat Agung
keluar, namun ia tidak bisa teriak karena ada penis di mulutnya. Saat ia berdiri dengan
tangan di tembok menahan tubuhnya, mani Agung menetes ke lantai.”mm…, Gung…, liat tuh
punya kamu..”, seru Beni sambil tertawa. Ia kemudian menempelkan tubuhnya ke Dessi.
Penisnya tepat berada di antara kedua pantat Dessi.”Nih Bu rasakan punya Beni juga ya”.
Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami
Agung dengan santai menyaksikan temannya menggarap gurunya dari belakang. Tangan Beni
memegangi pinggang Dessi saat ia menyodok-nyodokkan penisnya keluar masuk dengan cepat.
Saat Dessi merintih-rintih menikmati permainan mereka, Agung merasakan penisnya tegang
lagi. Ia tidak tahan melihat pemandangan yang sangat erotik sekali.Kedua insan itu saling
mengaduh, mendesah, dan berteriak lirih seiring kenikmatan yang mereka berikan dan
rasakan.”ooww…”, Tubuh Dessi yang disangga Beni menegang, kemudian lemas. Agung menduga
mereka berdua telah sampai di puncak kenikmatan.
Timbul isengnya, ia kemudian mendekati mereka dan menyusup diantara Dessi dan tembok.
Dipindahkannya tangan Dessi ke pundaknya, dan penisnya menggantikan posisi milik
Beni.”Agung…”, Lagi-lagi Dessi mendesah saat penis Agung masuk dan pinggulnya didorong
oleh Beni dari belakang.”Ahh.. Ahh…. Dorongg…dorongg………….””aa.. Aa… Aa”.”oohhkk…, kk…,
kk..”, Dessi berteriak keras sekali, saat dorongan Beni sangat keras menekan pinggulnya.
penis Agung amblas hingga mencapai pangkalnya masuk ke vagina Dessi. Saat itu pula ia
merasakan penis yang berdenyut-denyut itu melepaskan muatannya untuk kedua kali.-

Senin, 27 Juni 2016

siswi SMA

Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.
                                            
Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.
Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwahari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas.
Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Aku memang tergolong cowok yang keren, Tinggi 175 cm, dengan berat badan 62 kg, rambut gelombang tampang yang benar-benar cute, kata teman-teman sih. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangatvital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku. Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.
Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih… entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.
Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org
Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya…? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tengtop-nya tanpa membuka kutangnya. Kulihat buah dada tersebut… uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini.
Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio. Ria hanya mendesah, “Aaahhh… aaahhh… uuhhh…”Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi. Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.
Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya. Ria pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi…” ejek Ria sambil tersenyum girang.Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaan bugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya.
Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Ria pun menghindari dan mengatakan, “Jangan dicium memeknya akh.. geliii…” Ria mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya
Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak iiihhh… ge.. li..” ujar Ria. Tahu-tahu Ria endorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati. “Eh… buka dong bajunya! masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak…?” ujar Ria sambil mencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.
Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan Ria berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Ria. “Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya…” ujarku polos. “Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Ria dengan nada tinggi.
Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya. “Begini aja ya…?” ujarku dengan nada polos. Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Ria, lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun. Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.
Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan, “Cplok.. cplok… cplok…” Ria mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. ceritasexterbaru.org Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.
Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Ria dan “Bless…” amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat “45″ tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata, “Loe.. udah keluar ya…?” ujarnya. “Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengan nada ketus. Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya.
Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil, kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Ria tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini